Geowisata Batu Angus di Jalan Batu Angus, Tobololo, dapat menjadi bagian dari kawasan Geopark Nasional. Jaraknya sekitar 10 kilometer (km) dari Kota Ternate, Maluku Utara.
Obyek wisata Batu Angus merupakan hamparan batu yang terlihat hangus terbakar. Hamparan batu itu membentang dari kaki Gunung Gamalama hingga ke pantai.
Sebagai informasi, Batu Angus merupakan tumpukan bebatuan dari lahar beku yang mengarah ke laut. Wujudnya seperti stalaktit hitam yang muncul dari dalam bumi.
Lava ini terbentuk akibat letusan Gunung Gamalama pada tahun 1673, yang kini menjadi latar belakang lokasi Batu Angus.
Fenomena alam lelehan lava ini diketahui sudah mulai terjadi sejak tahun 1737, yang kemudian membentuk Batu Angus di Kulaba, juga pada tahun 1763 membentuk Batu Angus di Tubo Tugurara, dan tahun 1907 membentuk Batu Angus di belakang Bandara Sultan Babullah hingga Tarau, Kecamatan Ternate Utara.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Batu Angus merupakan fenomena geologi yang menarik bagi wisatawan saat berkunjung ke Kota Rempah ini.
“Wilayah ini menyuguhkan keunikan bongkahan batuan hitam bekas aliran lava Gunung Gamalama, dan saya mendukung aspirasi Geopark Ternate menjadi Geopark Nasional,” kata dia dalam keterangan resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kamis (16/6/2022).
Kendala Kepulauan Sula di Maluku Utara dalam Memajukan Pariwisata
Ia menambahkan, pengembangan geopark wajib mengedepankan konservasi dan edukasi serta mengedepankan prinsip ekonomi dan budaya setempat, termasuk flora dan fauna endemik di dalamnya.
sumber : https://travel.kompas.com/read/2022/06/17/093417427/geowisata-batu-angus-ternate-didorong-jadi-geopark-nasional