SAMPIT -Sampai saat ini kenaikan harga bahan bakar minyak baik itu subsidi hingaa nonsubsidi masih menjadi polimik terutama untuk masyarakat ekonomi kebawah paling merasakan dampaknya kendatipun mereka tidak begitu langsung mengubakan bbm misalnya karena ekonomi tidak punya tidak punya motor atau sejenisnya namun yang mereka rasa saat ini adalah dampak dari kenaikan itu kendatipun ada BTL itu tidak efektif bahkan tidak semua mereka dapat. “kenapa saya katakan belum efektif karena kenaikan harga bahan pokok juga terjadi bahkan bahan bangunan juga naik. “ujar H.Suprianto anggota komisi II DPRD Kotim ini
Dia juga menilai kenaikan harga bahan bakar minyak ini terlalu terburu buru dilakukan tampa melalui kajian terlbih dahulu dilapangan pasalnya ekonomi saat ini belum stabil pasca pandemi covid. “inntinya kenaikan bbm ini belum saat ini harus nya dipertimbangkan lagi maka dari itu kami partai PkS sangat menolak keras kenaikan tersebut ya salah satunya kami sudah memasang spanduk dijalan itu aksi penolakan kami bersama Masyarakat ekonomi kebawah.”ungkap Suprianto
Ditambahkan sejauh ini dampak kenaikan bbm ini benar benar harus disikapi banyang bayang terjadi inflasi sudah barang tentu menghatui kotawaringin timur kendatipun pasar murah dari pemerintah daerah dilakukan tidak akan efektif mengungat anggaran juga pasti terbatas. “kalau hanya pasar murah dilakukan sekali saja dan itupun diperkotaan lalu bagimana nasib rakyat yang ada dipelosok desa.”demikian Suprianto. (sut)