SAMPIT-Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah menekankan kepada pemerintah daerah untuk memastikan bantuan untuk korban banjir tersalurkan dengan baik. Bantuan ini harus cepat dan segera diberikan mengingat sejumlah desa di kecamatan terus mengalami kenaikan air banjir.“harus dipastikan semuanya bantuan itu betul-betul sampai atau tidak, atau hanya seremonial tap[I setelah itu tidak berlanjut kepada warga-warga lainnya,”kata Juliansyah.
Juliansyah menyebutkan bantuan dari pemerintah harus mampu mencukupi kebutuhan pangan warga baik itu yang ada ditenda pengungsian dan dirumah masing-masing. Politikus Gerindra ini menyebutkan daerah hulu daerah yang paling banyak titik banjirnya. Dia pekan kemarin mendapati sejumlah warga di desa-desa di sana tidak ada bantuan dari pemerintah. Bahkan dari perusahaamn p-erkebunan yang ada di sekitar itupun masih belum ada bantuan.“Karena banjir ini mungkin yang paling parah dan paling banyak merendam rumah warga di Kotim khususnya. Tentunya ini harus jadi evaluasi pemerintah untuk tahun berikutnya bagaimana selanjutnya formulasi penanganan sebelum kejadian dan saat bencana banjir ini terjadi. Karena banjir ini akan jadi siklus tahunan menghantui warga,”kata Juliansyah.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Rihel mengatakan, banjir meluas karena curah hujan masih tinggi. Jika di wilayah hulu mulai surut, biasanya banjir akan turun ke wilayah hilir. Berdasarkan data, banjir merendam 36 desa yang tersebar di tujuh kecamatan. Banjir tersebut berdampak terhadap 4.830 kepala keluarga dengan 16.920 jiwa, 3.738 rumah, 20 tempat ibadah, 16 sekolah dan tiga fasilitas kesehatan. “Kami mengimbau masyarakat untuk terus waspada karena hujan masih sering terjadi. Bantuan juga terus disalurkan ke daerah-daerah yang terdampak banjir untuk membantu masyarakat kita,” tandas Rihel.(mo)